Pasca mendapatkan pengumuman lolos second interview yang terjadwal 20 Mei 2020, giliran step berikutnya, Medical Check Up (MCU). Lama berselang, akhirnya di awal Juni email dari pihak International Health Care Center (IHCC) SoonChunHyang University Hospital Seoul. Tepat 1 Juni pukul 12.41, email masuk inbox bersama dengan empat lampiran yang berisi (1) Notice letter for health Check-up, (2) List of designated hospital for KOICA SP Medical Check-up, (3) Pre-consent form (4) Certificate of Health. Keempat berkas ini akan diperlukan untuk menyelesaikan seleksi MCU sebelum batasnya, 19 juni 2020. Ok lah, sekarang masalahnya adalah bagaimana mendapatkan Certificate of Health yang harus dilakukan di Rumah sakit yang sudah ditentukan (Designed Hospital)?? Sudah lihatkan di list tsb? Rumah sakitnya berada di kota-kota besar di Setiap negara target program KOICA. Jakarta? Surabaya? Wadaww… dalam kondisi mencekam gini gimana caranyaa?? Orang pada mau mudik pakai aja disuruh putar balik, Corona.. oh Corona..
Tapi menyerah bukan gayaku! Coba ku akses KAI Online dan tidak tersedia kereta api apapun disana. Lock Down.. gagal online, stasiun Purwokerto disambangi juga. Sesampainya disana, prosedur kesehatan langsung dilakukan pada setiap orang yang akan masuk, “titi.. 36,1 pak, silahkan masuk”, ujar pak satpam yang memegang thermometer digital, akhirnya momen ini digunakan untuk menanya balik “saya mau konsul soal tiket ke Jakarta pak?”, tak banyak kata yang beliau gunakan untuk menjawab pertanyaan saya “langsung ke loket ya mas”. Langkah saya langsung memasuki ruangan yang biasanya selalu ramai, ya stasiun merupakan ruangan yang selalu dipenuhi banyak orang.
Didepan loket KAI sang admin memberikan penjelasan bahwa pembelian tiket Kereta Api hanya bisa diakses via offline dengan mendatangi stasiun. Kemudian secarik kertas diberikan dengan penjelasan panjang mengikuti dibelakangnya. Yang intinya untuk dapat memasuki Ibu kota harus ada seabreg berkas yang harus dipenuhi dengan kesimpulan "GAK MUNGKIN", yaiyalah gak mungkin, masa mau ke jakarta harus dapat surat tugas dari Eselon II yang notabenya adalah Kadin PDK Jateng, "wow, mau ke Jakarta musti ke Semarang dulu?".
Dari semua info yang dikumpulkan kemungkinan paling rasionalnya adalah melakukan MCU di RSUP Margono, Purwokerto. Rumah Sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa tengah ini merupakan Rumah sakit terbesar dijawa tengah bagian Barat dan setelah konsultasi dengan pihak RS, semua terbisa dilaksanakan disana. Seperti email balasan dari pihak IHCC mengenai pertanyaan saya tentang keadaan pandemi di Indonesia yang tidak memungkinkan melakukan perjalanan ke luar kota, yang intinya mereka merekomendasikan Designed Hospital namun memberikan peluang melaksanakan di rumah sakit yang lebih terjangkau, asal semua tes terpenuhi dan dokumen yang dikirim dalam bahasa Inggris.
Dihari yang ditentukan, 4 Juni 2020 pagi, dengan motor kulaju dari rumah ke Margono sekitar 30 menit saja dan dilantai 2 poliklinik bagian MCU pasca registrasi dibagian depan, berusahalah dengan keras aku menjelaskan duduk persoalan (cyaelah..) sambil berusaha mencerna setiap perkataanku sang perawat dan dokter menganggup, "ok kami bisa saja melakukan semua test ini mas, tapi ya dengan prosedur dan hasil seperti yang ada di rumah sakit ini", tanpa ragu aku jawab "siap pak, nanti urusan translate biar saya yang pikirkan nanti. Saya sedang melakaukn Gambling, kalau diterima yang rejeki, kalau ditolak nanti hasil MCU ya memang tidak sesuai prosedur yang diminta KOICA". Setelah mendapatkan sedikit oret-oretan, sang perawat langsung mengarahkan ke laboratorim (edisi ini sangat tidak bisa dibayangkan karena sedot darah 💢💢💢untuk MCU ini tidak dilakukan dalam jumlah yang sidikit) dan kemudian turun kelantai satu kebagian X-Ray. Selesai besoknya perawat menyampaikan kalau hasilnya bisa diambil. Yuk pulang 👌..
0 komentar:
Post a Comment